Senin, 04 April 2011

reformation of masturbation


A.    Pendahuluan
Pada zaman sekarang ini, pembicaraan mengenai seks masih dianggap tabu, terutama bagi para wanita. Hal ini seakan memberikan pengertian bahwa pengetahuan tentang seks tidak penting dan tidak pantas untuk dipelajari. Banyak hal mengenai seks yang tidak diajarkan orang tua pada anak-anak mereka. Padahal ada beberapa fakta yang harus mereka ketahui. Seperti pengetahuan seks tentang masturbasi. Hal ini perlu untuk mendapat penjelasan mengenai dampak positif dan dampak negatif yang dapat di timbulkan oleh mastubasi itu sendiri. Apakah masturbasi itu penting atau tidak? Tetapi hal yang demikian seakan tidak pantas untuk di bicarakan, padahal sebagian besar wanita mengetahui dan melakukan hal tersebut, namun karena sifatnya yang sangat pribadi dan rahasia tetapi umum, membuat wanita jarang membicarakan hal tersebut.
Masturbasi memunculkan banyak mitos tentang akibatnya yang merusak dan memalukan. Citra negatif ini bisa dilacak jauh ke belakang ke kata asalnya dari bahasa Latin, mastubare, yang merupakan gabungan dua kata Latin manus (tangan) dan stuprare (penyalahgunaan), sehingga berarti "penyalahgunaan dengan tangan". Dalam bahasa Melayu, masturbasi dikenal sebagai merancap, namun kata ini dalam penggunaan sehari-hari di Indonesia jarang dipergunakan lagi. Kata-kata kiasan sering dipakai untuk menyebutkan kegiatan ini, seperti "mengocok", "main sabun", dan sebagainya. Dalam percakapan sehari-hari bahasa Indonesia, kata coli cukup sering dipakai.
Pada banyak masyarakat hingga abad ke-20 masturbasi dianggap sebagai hal yang tidak baik. Anggapan memalukan dan berdosa yang terlanjur tertanam disebabkan karena porsi "penyalahgunaan" pada kata itu hingga kini masih tetap ada dalam terjemahan modern, meskipun para aparatur kesehatan telah sepakat bahwa masturbasi tidak mengakibatkan kerusakan fisik maupun mental. Tidak juga ditemukan bukti bahwa anak kecil yang melakukan perangsangan diri sendiri bisa mengalami celaka.
Yang terjadi adalah, sumber kepuasan seksual yang penting ini oleh beberapa kalangan masih ditanggapi dengan rasa bersalah dan kecemasan karena ketidaktahuan mereka bahwa masturbasi adalah kegiatan yang aman, juga karena pengajaran agama berabad-abad yang menganggapnya sebagai kegiatan yang berdosa. Terlebih lagi, banyak di antara kita telah menerima pesan-pesan negatif dari para orang tua kita, atau pernah dihukum ketika tertangkap basah melakukan masturbasi saat kanak-kanak. Pengaruh kumulatif dari kejadian-kejadian ini seringkali berwujud kebingungan dan rasa berdosa, yang juga seringkali sukar dipilah. Saat di mana masturbasi menjadi begitu berbahaya adalah ketika ia sudah merasuk jiwa (kompulsif). Masturbasi kompulsif, sebagaimana perilaku kejiwaan yang lain adalah pertanda adanya masalah kejiwaan dan perlu mendapatkan penanganan dari dokter jiwa.
Berlawanan dengan keyakinan kuno, masturbasi tidak akan menyebabkan munculnya birahi tanpa kendali, tidak akan menyebabkan anda buta atau tuli, menyebabkan anda flu, gila, tumbuh rambut pada tangan anda, gagap, atau membunuh anda. Masturbasi adalah ungkapan seksualitas yang alami dan tidak berbahaya bagi pria dan wanita, dan cara yang sangat baik untuk mengalami kenikmatan seksual. Bahkan, beberapa pakar berpendapat bahwa masturbasi bisa meningkatkan kesehatan seksual karena meningkatkan pemahaman seseorang akan bagian-bagian tubuhnya dan dengan cara bagaimana memuaskannya, membangun rasa percaya diri dan sikap dapat memahami diri sendiri. Pengetahuan ini selanjutnya bisa dibawa untuk memperoleh hubungan seksual yang memuaskan di masa depan, baik dengan cara masturbasi bersama-sama pasangan, atau karena bisa memberitahukan pasangannya apa-apa saja yang bisa memuaskan diri mereka. Ini adalah usul yang bagus bagi setiap pasangan untuk membicarakan perilaku masturbasi mereka dan juga untuk menenangkan pasangan jika sewaktu-waktu salah satu di antara mereka lebih memilih untuk melakukan masturbasi daripada senggama. Dalam beberapa kejadian, masturbasi bersama-sama mungkin bisa diterima. Seperti kegiatan yang lainnya, jika ini tidak dikomunikasikan dengan baik, masturbasi bisa diterjemahkan sebagai tanda amarah, keterasingan, ataupun ketidakbahagiaan terhadap hubungan yang sedang berlangsung.
Aktivitas seks berupa masturbasi yang dilakukan dengan pasangan dinamakan masturbasi mutual di mana masing-masing saling merangsang dan saling bermasturbasi atau dengan saling melihat bermasturbasi.
Dengan mengatasi stereotip negatif masyarakat dan perasaan pribadi masing-masing individu tentang masturbasi, maka para pria dan wanita bisa dengan bebas mengeksplorasi dan menikmati seksualitas mereka secara pribadi, dengan cara yang memuaskan. Satu peringatan: untuk tetap memperoleh seks yang aman, masturbasi dengan pasangan bisa merupakan suatu alternatif yang menyenangkan bagi senggama, sepanjang kontak dengan kelenjar Cowper atau lubrikasi vaginal pasangan dihindari, khususnya jika mempunyai goresan atau luka terbuka.


B.     Pengertian Masturbasi
Secara terminologi onani atau masturbasi dapat diartikan sebagai aktivitas menyentuh, meraba, memainkan, merangsang bagian tubuh (misalnya: alat kelamin) dengan tujuan untuk memuaskan hasrat seksual dirinya sendiri (autoerotism). Adapun istilah masturbasi biasa digunakan untuk mengartikan onani yang biasa dilakukan oleh kaum wanita. Istilah lain untuk onani adalah “swalayan”, melancap (bahasa Malaysia), istimna (bahasa Arab).
Konon menurut Alkitab, tepatnya dalam Kejadian, hikayat, riwayat, kisah, atau sejarah Onani berasal dari seseorang bernama Onan yang sedang gelisah. Ia disuruh ayahnya, Yehuda, untuk menikahi janda almarhum kakaknya. Onan merasa keberatan karena ia yakin bahwa anak yang lahir akan dianggap sebagai keturunan kakaknya. Maka, Onan kemudian memutuskan untuk menumpahkan spermanya di luar tubuh janda tersebut setiap kali mereka berhubungan seksual, bukan di dalam vagina. Dengan cara itu, janda kakaknya tidak akan hamil. Namun, cara itu harus berakhir tragis karena ternyata membuat Tuhan murka dan Onan mati.
Masturbasi, onani, atau rancap adalah perangsangan seksual atau perbuatan yang merangsang diri sendiri untuk mencapai kepuasan seks yang sengaja dilakukan pada organ kelamin untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Perangsangan ini dapat dilakukan tanpa alat bantu ataupun menggunakan sesuatu objek atau alat, atau kombinasinya. Di USA, istilah mastubasi disebut “jacking off”. Di Inggris disebut “wanking”. Istilah “jilling off” terkadang juga digunakan untuk mengartikan masturbasi yang dilakukan oleh wanita.
Secara epidemiologi, sekitar 95-97% pria dan 60-80% wanita mengaku pernah bermasturbasi. Kebanyakan wanita pernah bermasturbasi setidaknya sekali dalam hidup mereka.
 Masturbasi merupakan suatu bentuk autoerotisisme yang paling umum, meskipun ia dapat pula dilakukan dengan bantuan pihak (orang) lain.
Berbagai cara dilakukan baik dikalangan remaja atau pun orang dewasa dengan mungkin:
1.      Cara Menggunakan tangan 
2.      Mengesel kemaluan dengan benda-benda asing seperti diujung meja, katil, dsb
3.      Flush air ke dalam vagina dikalangan remaja wanita 
4.      Memain-mainkan kelentit dengan jari 
5.      Memasukkan sesuatu didalam vagina seperti terong, dsb.
6.      Remaja lelaki mengeselkan zakar pada bantal, tilam, dll.

Tujuan masturbasi ialah untuk mencapai kepuasan seks tanpa melakukan hubungan badan dengan pasangan. Pada umumnya masyarakat menganggap onani hanya dilakukan oleh remaja yang belum menikah saja tetapi anggapan tersebut tidak benar.

Orang-orang yang melakukan Masturbasi terbagi menjadi tiga golongan:
  1. Remaja yang belum kawin terutama golongan remaja lelaki atau perempuan
  2. Golongan Orang Dewasa yang Sudah Kawin, tetapi tidak puas dengan cara pergaulan dengan isteri atau suami.
  3. Golongan Orang yang kehilangan pasangan masing-masing seperti janda, duda atau pasangan suami atau isteri yang berada dikejauhan.

C.    Fakta Mengenai Masturbasi
Untuk perempuan, janggal memang anda melakukan masturbasi. Bukan saja perasaan takut akan kehilangan selaput dara, juga banyak yang masih menganggapnya tak lazim, pun tabu. Benar memang, jika belum pernah melakukan hubungan seksual, tetapi jika pernah, hal ini bukan menjadi kejahatan. Dan sekaligus mempelajari tubuh sendiri.
Saat masih kecil, anda mungkin menjelajahi tubuh anda dari ujung ke ujung untuk mengetahui dari mana anda berasal, dan bagian mana yang menimbulkan rasa nyaman. Percobaan semacam ini biasanya berkembang menjadi masturbasi, tetapi anak-anak sering menerima nasehat yang membingungkan dari orang tua tentang hal ini. Mereka dilarang untuk menyentuh diri sendiri dan tangan mereka dipukul. Hal ini cenderung meninggalkan kesan bahwa eksplorasi seksual benar-benar suatu hal yang sangat buruk.
Banyak sekali mitos mengerikan telah muncul selama berabad-abad seputar eksplorasi seksual yang dilakukan diri sendiri ini. Orang-orang mengatakan dengan melakukan itu akan membuat rambut akan tumbuh di telapak tangan, membuat seks sesungguhnya menjadi tidak memuaskan dan itu hanya dilakukan oleh orang yang sedih dan putus asa. Tidak ada satupun dari mitos itu yang benar.
Pria sering kali saling meledek soal aktivitas seksual yang dilakukan sendiri ini. Namun jika mau jujur, sebenarnya mereka amat terbantu dengan kemampuan "swalayan" ini. Sementara itu, di kalangan wanita, masturbasi boleh dibilang amat jarang menjadi bahan perbincangan. Selain belum dapat dikatakan sebagai aktivitas yang lazim dilakukan, masturbasi seolah juga masih tabu dibicarakan di kalangan wanita. Padahal, masturbasi memberikan manfaat yang sama besarnya bagi wanita. Ini beberapa fakta mengenai seks yang harus diketahui oleh para perempuan, antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Mencapai klimaks itu tidak mudah
Bagi laki-laki mencapai klimaks saat berhubungan seks itu lebih mudah daripada perempuan. Bagi perempuan, mencapai klimaks butuh waktu. Bahkan dari sebuah penelitian terbukti ada perempuan yang baru merasakan klimaks bercinta pada umur 40 tahun. Namun bukan berarti anda para perempuan harus putus asa. Tak ada salahnya untuk mengatakan hal-hal yang ingin anda coba di ranjang kepada pasangan. Bagi anda para laki-laki, ada baiknya untuk tidak terburu-buru saat bercinta. Foreplay akan membuat pasangan anda merasa nyaman dan mudah mencapai klimaks.
2.      Perempuan bisa merasakan orgasme bahkan multiple orgasme
Sejak tahun 50-an sudah ada penelitian yang membuktikan bahwa perempuan bisa merasakan multiple orgasme. Dari semua penelitian itu mengatakan bahwa rangsangan yang dapat membuat perempuan merasakan orgasme berkali-kali adalah yang dilakukan di klitorisnya. Jadi, bagi para laki-laki yang ingin melihat pasangannya orgasme, tak ada salahnya ‘bermain-main’ dengan klitoris pasangan anda.
3.      Masturbasi adalah hal yang wajar
Saking merasa seks adalah hal yang tabu, seringkali perempuan menganggap masturbasi itu adalah hal yang berdosa. Padahal tak ada salahnya sesekali melakukan masturbasi. Salah satu manfaat masturbasi bagi perempuan adalah mereka dapat belajar merasakan orgasme juga multiple orgasme. Masturbasi juga bisa dilakukan saat pasangan sedang berada jauh. Anda dan pasangan bisa melakukannya dengan saling merayu di telepon atau chatting lewat internet.
4.      Oral seks tidak berbahaya
Banyak perempuan yang menganggap oral seks adahal hal yang menjijikkan. Padahal jika pasangan Anda selalu membersihkan alat kelaminnya, maka tak akan ada masalah. Lagipula apakah Anda sadar kuman yang ada di mulut mungkin sama banyak dengan yang ada di alat kelamin laki-laki. Jikalau perempuan secara tidak sengaja menelan air mani pasangannya, hal itu pun tidak akan berpengaruh pada kesehatannya. Dan yang perlu ditekankan, penyakit kelamin itu tak menular lewat oral seks.
Manfaat oral seks pun banyak. Salah satunya dapat membantu perempuan merasakan orgasme. Manfaat lain adalah dapat membantu laki-laki untuk ereksi. Dan sebagain orang menganggap oral seks menyenangkan.

D.    Cara Wanita Masturbasi
Bisa dimaklumi, kenapa masturbasi harus dilakukan oleh wanita. Ini lebih banyak disebabkan karena dorongan seksual wanita untuk sampai ke titik orgasme butuh waktu lebih lama dibanding pria. Cara wanita masturbasi tentu berbeda dengan lelaki. Karena seorang alat kelamin seorang pria tentu berbeda dengan wanita. Karena perbedaan bentuk itulah tentu cara mereka bermasturbasi juga berbeda. Kita tahu masturbasi adalah sebuah cara untuk mendapatkan kepuasan seks tanpa pasangan. Pria tidak perlu seks dengan wanita untuk mendapatkan kepuasan. Cukup dengan menggunakan tangan mereka saja itu sudah cukup. Begitu juga sebaliknya dengan wanita
Disini kita tidak bicara apakah kepuasan seks dengan masturbasi itu salah atau benar. Disini kita hanya membicarakan bagaimana cara wanita masturbasi. Rata-rata wanita melakukan masturbasi dengan menstimulus klitoris, biasanya mereka melakukan dengan gerakan sedikit melingkar baik dengan kelingking ataupun jari tengah dengan menyentuh sendiri bagian atas atau bawah klitoris namun dengan bertambahnya kesenangan kadang mereka menambah lebih rangsangan tepat pada bagian atas.
Tentu saja cara wanita masturbasi ini hanya sekedar menggosok-gosokan tangan mereka. Mencari klitoris mereka dan kemudian menyentuhnya....juga sedikit memasukkkan jari mereka ke lubang vagina. Bahkan untuk mencapai kepuasan seks. Cara wanita onani ditambah dengan menggunakan dildo (Penis palsu). Memang ini sedikit membahayakan..tapi demi kepuasan seks? Apa mau dikata!!
Cara memuaskan wanita dengan onani diatas saja masih kurang karena ada lagi cara onani yang lebih ekstrim. Tapi hal tersebut tidak akan dibahas lebih jauh, takut kalau-kalau pembaca juga mengikutinya.
Cara masturbasi wanita diatas hanyalah apa yang umum dilakukan oleh wanita, lihat saja di film biru. Tapi secara keseluruhan sebagian besar juga seperti itu. Dan kepuasan seks akan didapat saat mereka ber masturbasi mencapai klimaks dengan ditandai keluarnya cairan wanita.
Tapi sebaiknya kegiatan bermasturbasi ini dikurangi. Karena ini bisa menimbulkan imaginasi-imaginasi liar setiap hari. Dan itu tidak baik. Sebaik-baiknya cara wanita masturbasi, itu hanya akan membuat otak semakin memikirkan hal berbau porno. Dan bisa-bisa menjadi sifat wanita menyebalkan yang tidak disukai pria. Dan itu akan menyiksa anda setiap hari. Jadi jangan sampai mendapatkan kepuasan seks dengan bermasturbasi. Jangan habiskan masa subur wanita anda dengan bermasturbasi.

E.     Masturbasi, Cukup Dua Kali Seminggu
Pertanyaan mengenai sejauhmanakah kegiatan masturbasi tergolong normal, merupakan salah satu topik yang paling sering diperbincangkan. Pakar seks terkemuka Dr Boyke Dian Nugraha Sp.OG, MARS, menyatakan masturbasi merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan seksual seseorang. Tidak ada batas-batasan khusus bahwa masturbasi kelewat sering bisa menimbulkan efek negatif.
"Dari segi medis, masturbasi atau onani itu sesuatu yang lumrah dan wajar. Tidak ada dampak medisnya, dari penelitian juga tidak ada yang menyebutkan bahwa masturbasi itu buruk," kata Dr Boyke saat meluncurkan buku terbarunya dan menggelar talkshow bertema "It's All About Seks", di toko buku Gramedia, Matraman, Jakarta Timur, Minggu (18/4/2010).
Namun demikian, Dr Boyke mengatakan, dirinya tetap sering dihujani pertanyaan oleh para pasien seberapa sering kegiatan masturbasi tergolong masih aman dan normal. Mengenai hal ini, Dr Boyke menjawab diplomatis. Ia menyebutkan masturbasi baik dan normal dilakukan jika dilakukan tanpa diliputi perasaan berdosa. Seringkali, kata Boyke, dampak negatif dari masturbasi timbul karena seseorang merasa ada dosa yang diperbuatnya dengan melakukan masturbasi.
"Nah, masalah psikologis seperti ini yang bisa memberikan permasalahan. Ada masalah psikologis di sini," kata dia.
Untuk itu, bagi yang bertanya-tanya seberapa sering masturbasi dikatakan normal dan aman, Dr Boyke menyebutkan, secukupnya masturbasi bisa dilakukan dua kali dalam seminggu. Frekuensi tersebut, kata Boyke sudah mencukupi dan normal memenuhi hasrat seksual seseorang.
Dokter Boyke juga menjelaskan, masturbasi tidak melulu dikategorikan sebagai perbuatan seks menyimpang. Malah, masturbasi bisa menjadi solusi dan alternatif dari permasalahan seks seseorang. "Misalnya seorang suami yang berdinas di luar kota terpisah dengan istrinya. Sebagai solusi dia lebih baik melakukan masturbasi," katanya.
F.     Manfaat Masturbasi
Tidak heran, para sex therapist pun tidak berhenti mengadakan penelitian mengenai aktivitas ini. Mereka merekomendasikan masturbasi untuk wanita yang mengalami kesulitan mencapai orgasme karena membantu mereka mengenali tubuh dan apa yang menyenangkan bagi mereka. Masturbasi pada wanita dapat memberikan manfaat, baik bagi kesehatan, maupun hubungan wanita dengan pasangannya. Apa saja manfaat tersebut?
  1. Wanita dapat mencapai orgasme dengan masturbasi.
Menurut dr Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, MKes-MMR (F), konsultan seksologi dan spesialis rehabilitasi medik dari RS Harapan Bunda, Jakarta, normal saja jika wanita dapat mencapai orgasme dengan masturbasi. Sama halnya dengan pria yang bisa mendapatkan orgasmenya dengan masturbasi. Namun, pada wanita bisa dibedakan, ada orgasme yang terjadi akibat rangsangan klitoris, ada juga yang akibat rangsangan pada G-spot.
Namun, jika ingin mendapatkan orgasme ketika sedang berhubungan seks, lebih baik mencoba posisi yang lebih memusatkan rangsangan pada klitoris atau disebut CAT (coital alignment technique) seperti posisi doggy style. Saat melakukan hubungan seksual, wanita bisa mendapatkan orgasme dari rangsangan ke klitoris dan juga ke G-spot. Orgasme karena rangsangan ke klitoris namanya orgasme klitoral, sedangkan yang ke G-spot disebut orgasme vaginal. Kalau bisa keduanya dilakukan berbarengan akan lebih asyik lagi bagi wanita karena orgasmenya menjadi dobel (berkali lipat). Untuk ini, banyak teknik yang bisa dilakukan, yang intinya bisa mengenai kedua tempat tersebut secara bersamaan. Caranya dengan melatih keterampilan bersama.
  1. Orgasme lebih cepat didapatkan saat masturbasi.
Menurut dr Ferryal, orgasme yang diperoleh saat masturbasi bisa lebih cepat daripada yang diperoleh saat berhubungan intim dengan pasangan. Sebab pada dasarnya wanita memang butuh waktu yang lebih lama dibandingkan pria untuk bisa mencapai keadaan "panas". Perlu dipahami, dengan masturbasi, rangsangan biasanya langsung tertuju ke daerah alat kelamin dan tempat-tempat tertentu sehingga memudahkan terjadinya orgasme.
  1. Masturbasi pada wanita dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Menurut penelitian, kebanyakan wanita pernah bermasturbasi setidaknya sekali dalam hidup mereka. Frekuensi dan usia saat melakukannya bervariasi, tidak ada patokan normal mengenai hal tersebut. Banyak wanita merasa bersalah saat melakukan masturbasi, khususnya ketika mereka sebenarnya sudah berpasangan. Namun menurut sex therapist, wanita tak perlu merasa bersalah. Sebab pasangan bisa saja sedang lelah, sedang ke luar kota, pokoknya sedang enggak "available". Jadi, jika kita memang sedang "ingin", masturbasi bisa jadi jalan keluarnya.
Masturbasi juga bisa dilakukan dengan metode apa saja. "Cara apa pun bisa dianggap normal," ungkap Paul Joannides, PsyD, seorang psychoanalyst di Waldport, Ore.
Dari survei diketahui, jari tangan dan vibrator adalah dua metode yang umum digunakan dalam masturbasi wanita. Lebih dari separuh dari 2.056 wanita, berusia 18-60 tahun, menggunakan vibrator, baik saat bermasturbasi, maupun intercourse. Demikian menurut Debby Herbenick, PhD, MPH, Associate Director dari Center for Sexual Health Promotion di Indiana University, Bloomington, yang memimpin survei tersebut. Sebanyak 30 persen dari wanita yang disurvei menyatakan pernah memakai vibrator.
Beberapa ahli sebenarnya mengkhawatirkan efek samping dari penggunaan vibrator, seperti sakit atau mati rasa pada alat kelamin. Adapun Frank Sommers, MD, seorang psikiater di Toronto, mengatakan bahwa penggunaan vibrator yang terlalu sering saat masturbasi akan mengurangi kemampuan wanita mencapai orgasme dengan pasangan. Menurutnya, penggunaan vibrator berlebihan dapat membiasakan sistem saraf otonomik pada suatu stimulasi yang tak dapat dilakukan oleh manusia.
  1. Masturbasi dapat memperbaiki mood, tanpa kewajiban melakukan seks berpasangan. 
"Masturbasi dapat memperbaiki mood yang turun," ungkap Kathleen Segraves, PhD, sex therapist dan guru besar tamu bidang psikiatri di Case Western Reserve University. "Dengan solo sex, perhatian tidak akan teralih, dan Anda bisa fokus pada pengalaman Anda sendiri tanpa perlu memastikan pasangan juga menikmati atau tidak," tambahnya. Hal ini tidak perlu diartikan Anda tidak memedulikan pasangan. Namun, bahwa sekali-sekali Anda juga boleh kok memikirkan diri sendiri, begitu kata para pakar.
  1. Masturbasi dapat memperbaiki kehidupan seks bersama pasangan.
Wanita yang bermasturbasi secara rutin dapat mempelajari apa yang menyenangkan untuk mereka. Hal itu dikatakan Segraves. "Hal itu dapat membantu kepercayaan diri secara seksual, dan membantu membimbing pasangan jika Anda memiliki pasangan," ujarnya. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan pada pasangan, "Taruh tanganmu di sini," tanpa merasa malu, kata Segraves.
Sedangkan Herbenick menambahkan, wanita yang menggunakan vibrator selama masturbasi cenderung memiliki fungsi seksual yang lebih baik bersama pasangan. Ia mendapati bahwa wanita yang menggunakan vibrator mendapatkan fungsi seksual yang lebih baik dalam hal pelumasan vagina, hasrat, bangkitnya gairah, dan kemudahan orgasme, dan mereka cenderung tidak mengalami sakit atau ketidaknyamanan yang didapat saat intercourse.
  1. Masturbasi membantu Anda rileks.
Saat menghadapi hari yang menyebalkan, wanita sering terpengaruh, dan berpikir, "Bagaimana ya, harus memperbaikinya?" Menurut para peneliti, dibandingkan pria, wanita lebih mungkin mengingat-ingat perdebatan atau hubungan yang buruk dengan orang lain. Hal inilah yang menyebabkan stres. Jika Anda bisa mulai menyenangkan diri sendiri, Anda dapat meredakan stres yang diakibatkan oleh pikiran-pikiran semacam itu. Memang tidak selamanya dapat mengatasi, tetapi setidaknya dapat membantu. Demikian menurut Segraves.
  1. Masturbasi dapat mengurangi nyeri saat haid.
Kebiasaan bermasturbasi dilaporkan dapat membantu mengurangi kram perut saat menstruasi, dan memperbaiki gejala PMS lain, seperti rasa mudah marah atau mudah tersinggung. Masturbasi yang berlanjut hingga orgasme bahkan dapat membantu mengurangi migrain. Meskipun orgasme kadang-kadang ditemukan sebagai pemicu migrain, aktivitas tersebut juga dapat menguranginya. Demikian menurut beberapa penelitian. Para ilmuwan berspekulasi bahwa beberapa faktor yang dikaitkan dengan orgasme (sendiri atau bersama pasangan) dapat menyembunyikan rasa sakit, atau proses migrain.

G.    Dampak dan Efek Masturbasi
Masturbasi juga memberi dampak dan efek diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Dari sisi medis/kesehatan
Masturbasi tidak akan memengaruhi:
  1. Kelengkungan penis
  2. Ukuran labia, klitoris pada alat kelamin wanita
  3. Warna kulit di area seksual
  4. Perbedaan posisi dan ukuran buah pelir, juga ukuran relatif dari buah dada, puting, dsb.
  5. Masturbasi sangat tidak mungkin menurunkan kadar testosteron. Semen (air mani) bukanlah sumber testosteron. Ejakulasi tidak akan menyebabkan kadar testosteron menurun.
  6. Masturbasi tidak menyebabkan penyakit AIDS atau infeksi menular seksual lainnya.
  7. Penggunaan alat bantu seks (sex toys) secara berlebihan dan tidak tepat dapat menimbulkan luka atau infeksi pada organ reproduksi pria dan wanita. Selain dapat menimbulkan ketagihan, alat bantu tersebut tampaknya tidak cocok dengan norma dan kebudayaan bangsa Indonesia.
  8. Penggunaan sex toys secara berlebihan dan sering juga dapat mengakibatkan pelebaran dinding vagina atau kapalan pada labium minor (bibir vagina) akibat luka yang secara terus menerus terjadi saat pemakaian sex toys.
  9. Masturbasi seringkali direkomendasikan sebagai kegiatan seks yang aman (safe sex).
  10. Kegiatan bermasturbasi yang berlanjut hingga orgasme dapat membantu mengurangi migrain, meskipun orgasme terkadang juga sebagai pemicu migrain.
2.      Dari sisi psikologi
  1. Masturbasi dapat menimbulkan perasaan bersalah dan berdosa bagi pelakunya.
  2. Biasanya, pria pelaku masturbasi akan mengalami krisis kepercayaan diri. Lalu pada dirinya akan muncul perasaan takut gagal berhubungan intim, juga perasaan takut tidak dapat memuaskan istrinya.
  3. Wanita pelaku masturbasi akan mengalami “guncangan jiwa”, bayangan buruk yang terus menghantui dirinya, seolah merasa sudah tidak perawan lagi, akibatnya menjadi takut menghadapi malam pertama.
  4. Remaja yang memiliki kebiasaan dan kecenderungan untuk selalu masturbasi, maka daya kreativitasnya akan menurun.
  5. Bagi pasangan yang telah menikah, kegiatan masturbasi salah satu pihak akan menimbulkan perasaan kurang dihargai, atau kurang bisa memuaskan pasangannya di pihak yang lain. Berbeda jika kegiatan ini dilakukan bersama dengan pasangannya yang sah/resmi, akan menimbulkan sensasi luar biasa nikmat yang menggelorakan jiwa.
Keburukan Onani
Jika Melakukan Onani Berlebihan, antara akibatnya ialah:
·     Badan Rasa keletihan dan lemah-lemah badan
·     Mata kuyu
·     muka cengkung dan pucat
·     selalu mengantuk
·     fikiran lembab
·     malas
·     selalu sakit kepala
·     selalu berak sembelit
·     pelupa
·     persendian berbunyi
 Onani Bercampur dengan dadah atau arak, akibatnya:
·    pelupa
·    letih yang melampau
·    badan terketar-ketar
·    semua urat saraf menjadi lemah
·    pemandangan kabur
·    fikiran meracau/gila
·    fikiran tidak rasional
·    badan kurus kering
·    resdung
·    lemah tenaga hayat


H.    Cara Mengatasi Kecanduan Masturbasi
Masturbasi acapkali dilakukan dan tidak ada masalah asalkan tidak berlebihan. Namun bagaimana kalau kita sudah adiktif dan sulit mengatasi kebiasaan tersebut?
Sejumlah pakar menyarankan agar para pria menjaga frekuensi ejakulasi mereka hanya menjadi beberapa kali dalam seminggu. Studi menunjukkan ejakulasi berlebihan itu tidak disarankan. Masturbasi berlebihan dapat merangsang fungsi sarafparasimpatik (acetylcholine). Rangsangan berlebihan ini dapat memicu dihasilkannya hormon seks lebih banyak dan neurotransmitter seperti acetylcholine dopaminedan serotonin yang menyebabkan perubahan kimia tubuh.
Masturbasi berlebihan menekan fungsi sistem saraf dan hati yang akan menimbulkan kelelahan secara seksual (terutama pada para laki-laki muda). Hal ini termasuk terjadinya disfungsi ereksi atau impotensi pada pria sebelum usia matang mereka menjelang. Selain itu bisa berakibat berkurangnya konsentrasi daya ingat melemah dan membuat malas untuk melakukan aktivitas.
Beberapa tips efektif untuk menghentikan kebiasaan masturbasi, seperti:
  1. Awali dengan berdoa, memohon dan bertaubat kepada Tuhan, untuk berhenti dari onani selamanya.
  2. Harus memiliki tekad, kemauan, dan motivasi yang kuat dari diri sendiri.
  3. Terapkan sistem “reward and punishment” yang tegas dan disiplin untuk diri sendiri. Misalnya: jika satu hari saya tidak beronani, maka saya akan “menghadiahi diri sendiri” dengan membeli es krim yang lezat atau berjalan-jalan ke pantai. Jika saya beronani satu kali saja, saya harus “menghukum diri sendiri” dengan membaca satu buku tentnag ilmu pengetahuan.
  4. Katakan TIDAK pada MASTURBASI dan SEX sebelum MENIKAH!!!
  5. Hendaknya tidak sering menyendiri, melamun, atau menonton film yang “membangkitkan gairah”.
  6. Bergaullah dengan orang-orang yang alim, cerdas, sholeh, beriman, bertakwa. Hindarilah lingkungan pergaulan yang membawa anda menuju “lembah kegelapan” atau “dunia hitam”.
  7. Perbanyaklah sembahyang sesuai dengan agama dan keyakinan anda.
  8. Jika Anda “hobi beronani”, berhati-hatilah atau waspadalah dengan kanker prostat! Sebab, hasil riset yang dilakukan oleh Universitas Nottingham Inggris, menyatakan bahwa pria berusia antara 20-30 tahun yang “gemar beronani” memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker prostat. Juga, Sebanyak 34% atau 146 dari 431 orang yang terkena kanker prostat sering melakukan onani mulai usia 20 tahun. Sekadar tambahan, kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di kelenjar prostat, disebabkan karena sel prostat bermutasi dan mulai berkembang di luar kendali.
  9. Sibukkanlah diri anda dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat, misalnya: berolahraga, pecinta alam, membaca buku, menulis, bernyanyi, memasak, berkebun, dsb.
  10. Hindari bergaul dengan teman atau sahabat yang juga “hobi bermasturbasi”. Sebab seseorang itu dapat dinilai; salah satunya dengan siapa (saja) ia bergaul.
  11. Mandilah secepat mungkin. Hindari untuk berlama-lama di kamar mandi.
  12. Hindari melihat tontonan, tayangan, gambar, video, yang “syur”, “aduhai”, atau porno, baik di internet, televisi, VCD, DVD, dsb. Hindari juga “bacaan dewasa”, “kisah panas”, atau “bumbu-bumbu seksual”, kecuali anda sudah menikah dan akan melakukan hubungan seks.
  13. Perbanyak aktivitas fisik, terutama jika sedang stres atau diri anda sedang dalam keadaan tertekan.
  14. Lakukan semua hal, aktivitas, atau kegiatan yang anda sukai, sepanjang tidak melanggar aturan agama dan norma.
  15. Temukan, kembangkan, dan salurkan semua bakat, hobi, dan kreativitas anda semaksimal mungkin.
  16. Sadarilah bahwa masturbasi hanya akan menghabiskan energi dan waktu Anda yang sebenarnya dapat Anda gunakan untuk melakukan hal-hal lainnya yang bermanfaat.
  17. Bersosialisasi. Dengan mempunyai banyak aktivitasi sosialisasi pikiran kita tidak akan cenderung sensual. Telepon teman anda curhat dan keluar bersama juga bisa menjadi energy yang baik.
  18. Berbuat amal. Berbuat amal kebaikan kepada orang yang membutuhkan adalah energi release yang sangat baik. Waktu dan tenaga anda yang dikeluarkan tidak akan sia-sia malah akan kembali dengan energi positif yang bahagia.
  19. Usahakan agar kamu tidak menganggur atau gak ada kerjaan. Lakukanlah sesuatu walau kamu tidak sedang melakukan apapun. Bila kamu sedang nganggurr maka belajarlah untuk mengistirahatkan otak anda dan belajar untuk tidak berkhayal yang bukan-bukan. Sering-sering menyadari aktivitas pikiran kita adalah kuncinya.
  20. Temukan sesuatu yang membuatmu merasa bahagia.
  21. Hindarilah zona/atmosfir yang tidak baik. Pornografi tempat –tempat dan orang-orang pemicu seks bebas dan sejenisnya.

I.       Pandangan Agama tentang Masturbasi
Tidak banyak kalangan spiritual Hindu yang membicarakan masalah masturbasi, yang notabene merupakan masalah pelik bagi remaja. Kegamangan ini menyebabkan kalangan remaja Hindu mengalami anomi yang tidak berujung-pangkal. Sementara ahli-ahli agama lain marak membicarakan perilaku seksual ini. Saudara kita di Islam misalnya, telah menerbitkan buku berjudul ONANI yang membedah perilaku masturbasi dalam hukum agama mereka. Saudara Kristen telah membuka blog khusus yang membahas tentang masturbasi dalam kepercayaan mereka. Agama-agama tersebut dengan jelas melarang kegiatan tersebut, lalu bagaimana kepastian agama Hindu? Masturbasi bukan lagi hal yang tabu dan harus dibicarakan khusus dalam suatu forum antarkaum sejenis. Namun masturbasi, tidak dielakkan lagi sudah menjadi sebuah tren bagi remaja, bahkan hingga orang dewasa. Ada hal menarik yang patut menjadi pembicaraan semua kalangan spiritual Hindu mengenai masturbasi, yaitu apakah hal ini dilarang atau tidak dalam Hindu, mengingat pertimbangan-pertimbangan lain seperti seks bebas yang membuktikan bahwa remaja semakin tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. Jika masturbasi memang dilarang, apa penyebabnya? Jika tidak, mengapa? Adakah sumber sastra yang mengatur hal ini? Satu lagi, jika sastra tidak memperbolehkan hal ini untuk dilakukan, bagaimana dengan fenomena masturbasi sebagai pengganti seks bebas? Bukankah jika kita pertimbangkan dengan akal sehat, masturbasi akan lebih baik dilakukan daripada seorang remaja harus menyia-nyiakan masa depan dengan seks bebas? Masturbasi biasa dilakukan, khususnya oleh remaja baik laki-laki maupun perempuan. Namun demikian menurut penelitian, laki-laki lebih banyak melakukan masturbasi dari pada perempuan. Hal ini terjadi karena bagian alat kelamin laki-laki sebagian besar berada di luar tubuh, seperti penis dan skrotum. Sementara pada perempuan lebih merupakan organ dalam seperti rahim dan indung telur. Keadaan ini memudahkan laki-laki untuk merangsang alat kelaminnya sendiri. Sebuah penelitian menyatakan bahwa 95% laki-laki dan 89% perempuan pernah melakukan masturbasi.
Thomas Szasz, seorang psikolog Amerika kelahiran Hongaria menyatakan bahwa masturbasi pada abad ke-19 adalah penyakit, namun pada abad 20 adalah pengobatan. Ini dapat dimengerti karena pada abad 20 penyakit kelamin sudah semakin merajalela seiring dengan semakin maraknya seks bebas. Karena itu, masturbasi yang memang adalah salah satu jalan pemuasan dorongan seksual menjadi sebuah alternatif yang aman. Menurut ilmu kedokteran, perilaku ini bukanlah perilaku seksual menyimpang. Namun, orang-orang yang melakukannya (khususnya remaja) sering merasa bahwa masturbasi dapat mengundang datangnya hal-hal buruk pada diri yang bersangkutan. Selain itu, masturbasi konon dapat menurunkan daya ingat. Banyak remaja yang setelah bermasturbasi muncul perasaan bersalah dan berdosa dalam pikiran mereka. Sebagian kalangan berpendapat hal tersebut hanya perasaan seseorang sebagai akibat benturan antara dorongan seksual dengan norma-norma agama yang tidak perlu dirisaukan. Ini berakibat pada pemahaman tentang masturbasi sebagai perilaku yang boleh saja dilakukan tanpa memandang akibatnya.
Sebaiknya, agar tidak memunculkan perilaku yang membabi buta, mitos-mitos masturbasi tersebut perlu dikaji ulang. Bagi Hindu sendiri, setiap perbuatan manusia, baik disengaja maupun tidak akan membawa akibatnya sendiri. Akibat yang akan diterima tidak hanya dari segi fisik saja, tetapi juga dari aspek spiritual (kejiwaan). Masturbasi sebagai sebuah perbuatan juga pasti akan mendatangkan akibat secara fisik dan spiritual. Oleh karena itu, ada baiknya perilaku masturbasi ini dikaji kembali dari sudut pandang spiritual.






DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Bagaimana cara wanita masturbasi. KumpulBlogger.com. diakses tanggal 6 Juni 2010
Arifin, Nurul. Masturbasi & Onani Bahaya Ga sih?. Nurularifin.com. diakses tanggal 6 Juni 2010
Arya Lawa Manuaba. Masturbasi dan Daya Spiritual. Artikelsow. Diakses tanggal 12 Juni 2010
Bagaimana Solusi Berhenti Onani?.NetSains.com. diakses tanggal 6 Juni 2010
Dampak Masturbasi Berlebihan. Astaga.com. diakses tanggal 6 Juni 2010

Effects of Masturbation. About.com. diakses tanggal 6 Juni 2010

Manjakan Diri Lewat Masturbasi. perempuan.com. diakses tanggal 12 Juni 2010
Masturbasi, Cukup Dua Kali Seminggu. Kompas.com. diakses tanggal 6 Juni 2010
Medan_Blog » Blog Archive » Fakta Mengenai Seks Yang Harus Diketahui Perempuan. Diakses tanggal 6 Juni 2010
Kompas female. Masturbasi sangat disarankan untuk wanita. Kompas.com. diakses tanggal 6 Juni 2010
Masturbasi. Wikipedia.org. diakses tanggal 6 Juni 2010
Tips Mengatasi Kecanduan Masturbasi. Artikelshow. Diakses tanggal 12 Juni 2010
Rogers. Masturbasi. Artikelshow. Diakses tanggal 12 Juni 2010
www.Ejakulasi-Dini.com. Diakses tanggal 6 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar